Langsung ke konten utama

Terbawa Bus Hantu ke Tengah Hutan (bagian 1)

Nada pesan masuk terdengar dari ponselku ynag tergeletak di meja. Aku menduga pesan itu berasal dari Aisah, teman lamaku. Sudah cukup lama aku dan Aisah tidak bertemu.
Terakhir sekitar dua atau tiga tahun lalu, saat masih sama-sama bertugas meliput di kantor gubernur.

Sejak tiga hari lalu Ais, sapaan akrab Aisah, menghubungiku melalui aplikasi perpesanan instan. Dia berencana membuat artikel tentang budaya di kota ini, jogja.

Sebagai teman yang lama tinggal di kota ini, aku menawarkan untuk menjemput dan mengantarnya menemui beeberapa tokoh budaya disini, juga lokasi dan kegiatan yang mendukung artikelnya.

Aku menawarkan diri untuk menjemput dan mengantarnya ke penginapan, tapi Ais menolak. Katanya dia ingin mencoba bus trans, sekalian melihat-lihat suasana Jogja dari ataas bus.

"Tapi saya nggak tahu trayek bus. Nanti Ais turunnya di mana?," tanyaku melalui ponsel.

Jawabannya di luar dugaanku, Ternyata selain cantik, baik dan cerdas, cara berpikir Ais sangat simpel. Nalarnya jalan.

Kata Ais, bus apa pun yang ditumpanginya, akan berakhir di terminal. Jadi, meski  pun nantinya dia salah trayek, dia akan kembali ke terminal dan mencari trayek yang tepat untuk ke prawirotaman, tempatnya menginap.

"Kalaupun nanti saya tidak dapat bus yang ke prawirotaman, saya kan bisa pesan ojek online," ucapannya sambil tertawa.

Aku ikut tertawa. Bukan karena ucapannya yang lucu, tapi aku menertawai diriku sendiri, yang tidak berpikir sampai ke sana.

Sebenarnya penawaranku untuk menjemput, bukan hanya untuk memudahkan Ais, tapi agar aku juga lebih cepat bertemu dengannya.
Setidaknya dengan melihat wajah dan senyumannya, rinduku yang terpendam dapat sedikit terobati.

Dengan setengah memaksa, aku kembali memintanya agar mau kujemput. Tapi seperti biasanya, sifat keras kepalanya muncul. Aisah ngotot untuk tetap menumpang bus trans.

Akhirnya aku mengalah, tapi dengan catatan, dia harus memberitahuku jika sudah ada di dalam bus. Setidaknya mengingormasikan nomor trayek bus saat bus tiba di shelter. Dia menyanggupinya.

Aku bergegas mengenakan celana panjang dan menghidupkan mesin sepeda motorku, lalu meluncur ke terminal, berharap Aisah akan turun di terminal dan aku memboncengkannya menuju penginapan.

Matahari sore seperti tahu bahwa aku sedang bahagia, sinarnya seolah redup, kalah dengan berbinarnya wajahku. Maklum saja,beberapa kali aku janjian untuk bertemu dengan ais, tapi selalu batal. Entah karena dia yang sedang sibuk atau aku yang sedang ada kegiatan.

Sambil bersiul dan sesekali berdendang, diatas sepeda motor aku menyusuri aspal. Semua yang kulewati jadi nampak lebih indah. Bahkan lampu lalu lintas terlihat seperti emoji orang tersenyum.

Sekitar setengah jam kemudian, aku sudah tiba di Terminal Giwangan. Satu -satunya terminal bus di kota ini. Beberapa bus Trans Jogja melintas di pintu masuk terminal.

Aku memeriksa ponselku, berharap ada kabar dari Ais. Sepertinya hari ini semesta sedang berpihak kepadaku. Ada pesan dari "La Juma2", nama kontak Aisah pada ponselku. Aku sengaja memberi nama kontak itu, agar mudah dicari saat aku akan menghubunginya.

"Kak, saya naik Trans Jogja yang nomor 9A. Kalau salah jalan, nanti saya langsung turun di terminal saja. Ini barusan naik di bus,"tulisannya dalam pesan.

Jujur saja, aku tidak hafal nomor trayek Bus Trans Jogja, karena selama ini aku tidak pernah menggunakan moda transportasi massal tersebut. Biasanya aku menggunakan jasa ojek online, atau mengendarai sepeda motorku

Aku mengecek waktu pengiriman pesan dari La Juma 2, di situ tertulis pukul 16.15 berarti sekitar 25 menit yang lalu. Menurut logikaku, paling lama setengah jam ke depan bus itu sudah tiba di terminal ini.

Aku memperhatikan seluruh bus Trans Jogja yang masuk ke terminal, tapi anehnya tidak satu pun bus bernomor trayek 9A yang kutemui.

20 menit berlalu, dan tetap saja tidak satupun bus dengan nomor trayek itu yang tiba. Aku mulai gelisah. Sepertinya ada yang tidak beres dengan trayek tersebut.

"Pak, Trans Jogja nomor trayek 9A masuk ke sini nggak ya?," tanyaku       pada seorang pengemudi bus Trans Jogja yang turun untuk beristirahat.

"9A atau 6A, Mas? Semua trayek lewat terminal, tapi nomor 9A nggak ada,"
Jelasnya.

Aku tidak mengerti maksud ucapannya, dan kembali bertanya pada pria berkacamata itu. "Maksudnya nggak ada gimana ya Pak?," tanyaku tak mengerti.

"Trayek nomor 9A itu nggak ada, Mas. Trayeknya nggak sampai nomor 9.
Mungkin Masnya salah lihat," Jawabnya lagi, tapi kali ini dengan nada yang sedikit kesal.

Setelah mengucapkan terimakasih, aku kembali ke tempat dudukku di ruang tunggu. Aku mengecek ulang pesan dari Aisah. Tidak ada satu pun pesan baru darinya.

Aku membalas pesannya, bertanya posisi saat ini. Tapi satu tanda centang terlihat di bagian kanan bawah pesanku. Artinya pesanku belum terkirim padanya. Aku menunggu beberapa detik, berharap pesan itu segera terkirim dan dibaca.

Satu menit berlalu, tanda centang itu tidak bertambah. Aku mencoba berpikir positif, mungkin saja jaringan internet pada ponsel Aisah sedang tidak bagus. Tapi hingga lima menit berlalu, satu tanda centang itu tidak berubah.

Aku mulai waswas, tapi tetap mencoba berpikir positif, berharap bahwa Aisah hanya kehabisan kuota internet atau ponselnya kehabisan daya dan dia tidak membawa power bank

Jam pada ponselku sudah menunjukan pukul 17.00, tapi bus yang ditumpangi oleh Ais belum juga muncul, dan pesanku pun belum terkirim.

Sementara, di dalam bus nomor trayek 9A, Ais tertidur. Kepalanya bersandar pada sandaran kursi. Dia tertidur karena saat naik ke atas bus, seluruh penumpangnya sedang tidur.

Ais tidak sadar bahwa bus itu berjalan tidak pada jalanan yang lazim. Bus itu melaju di atas tanah berbatu, di tengah hutan. Phon-pohon besar di kiri dan kanan bus, seperti berjalan ke belakang. Tapi Ais nyenyak tidur karena kelelahan dalam perjalanan.

Saat dia terbangun, hari sudah senja. Matahari pun entah di mana, karena rimbun dedaunan pohn-pohon hutan hanya memberikan sedikit  celah pada sinar mentari untuk mengintip Ais di dalam bus.

Ais tersentak. Dia hanya sendirian di atas bus. Para penumpang yang tidur saat dia naik, sudah tidak ada di tempatnya masing-masing.

Ais memandang ke luar bus, hanya bayangan pepohonan yang nampak. Bulu kuduknya berdiri. Ais merasa sangat ketakutan, lalu berdiri dan melangkah menuju kursi sopir.

Jantungnya mendadak seperti berhenti berdetak, bus itu jalan sendiri. Tidak ada sopir yang mengemudikannya.

"Tolooooooong...," teriak Ais sekenceng-kencengnya. Tapi tidak seorangpun mendengar teriakannya. Bus itu tetap melaju, mengikuti jalan setapak di tengah hutan. Ais menangis sejadi-jadinya.

Bersambung...

𝙇𝙖𝙜𝙞 𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙞𝙩𝙪𝙨 𝙥𝙤𝙠𝙚𝙧 𝙤𝙣𝙡𝙞𝙣𝙚 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙢𝙖𝙣? 𝙒𝘿 𝙙𝙞𝙥𝙧𝙤𝙨𝙚𝙨 𝙘𝙚𝙥𝙖𝙩? 𝘽𝙖𝙣𝙠 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙮 24 𝙟𝙖𝙢 , 𝙗𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙣𝙠 𝙊𝙛𝙛𝙡𝙞𝙣𝙚 𝙙𝙖𝙣𝙖 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙙𝙞𝙥𝙧𝙤𝙨𝙚𝙨?
𝘾𝙪𝙢𝙖 𝙙𝙞 PURNAMAQQ.BIZ 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙍𝙖𝙟𝙖 !
KLIK
𝙐𝙨𝙚𝙧 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙐𝙏𝘼𝙈𝘼𝙆𝘼𝙉 😊
♥ 𝘿𝙚𝙥𝙤𝙨𝙞𝙩 & 𝙒𝙞𝙩𝙝𝙙𝙧𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙎𝙪𝙥𝙚𝙧 𝘾𝙚𝙥𝙖𝙩
♦ 𝗕𝗼𝗻𝘂𝘀 𝙍𝙤𝙡𝙡𝙞𝙣𝙜𝙖𝙣 0,3 %-0,5% (2𝙓 𝙨𝙚𝙢𝙞𝙣𝙜𝙜𝙪)
♠ 𝗕𝗼𝗻𝘂𝘀 𝙍𝙚𝙛𝙚𝙧𝙧𝙖𝙡 20% 𝙎𝙚𝙪𝙢𝙪𝙧 𝙃𝙞𝙙𝙪𝙥 (3𝙭 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙡𝙖𝙣)
♣ 𝘾𝙪𝙨𝙩𝙤𝙢𝙚𝙧 𝙎𝙚𝙧𝙫𝙞𝙘𝙚 𝙎𝙤𝙥𝙖𝙣 & 𝙍𝙖𝙢𝙖𝙝 𝙎𝙞𝙖𝙥 𝙈𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙩𝙪
♥ 𝙇𝙞𝙫𝙚 𝘾𝙝𝙖𝙩 𝙍𝙚𝙨𝙥𝙤𝙣𝙨𝙞𝙛 24 𝙟𝙖𝙢
♦ 𝙍𝙚𝙖𝙡 𝙁𝙖𝙞𝙧 𝙋𝙡𝙖𝙮 100%
♠ 𝙎𝙚𝙧𝙫𝙚𝙧 𝙏𝙚𝙧𝙘𝙚𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙞 𝘼𝙨𝙞𝙖 𝙏𝙖𝙣𝙥𝙖 𝙇𝙚𝙡𝙚𝙩
𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙞𝙠𝙞𝙧 𝙙𝙪𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙞, 𝘿𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙣𝙞𝙠𝙢𝙖𝙩𝙞 𝙛𝙖𝙨𝙞𝙡𝙞𝙩𝙖𝙨 𝙣𝙮𝙖


LINK : PURNAMAQQ.BIZ
Whatsapp : +855968321868

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Melontarkan Lelucon yang Elegan Tanpa Menyakiti Orang Lain

Berakhir dengan tertawa, bukan dengan amarah Agen poker online Kendurkan ketegangan dan keseriusan di sekitarmu dengan lelucon, Lelucon akan membuat suasana menjadi penuh kehangatan dan keceriaan. Sayangnya terkadang candaan justru berujung pada kemarahan dan ketidaknyamanan, karena menyinggung perasaan orang lain, Dilansir dari Wiki How dan Media Smarts, inilah 7 cara melontarkan lelucon tanpa menyakiti orang lain. 1. Perhatikan orang yang kamu ajak bercanda Agen poker online  Memahami karakter atau sifat dari orang yang kamu ajak bercanda, akan membantumu menentukan batasan lelucon yang kamu lontarkan, jika kamu mengajak nenekmu bercanda, maka pikirkanlah lelucon yang  pantas untuk dikatakan kepada orang tua. Lelucon bersama teman dekat dan rekan kerja tentu berbeda. Sekalipun kamu bercanda bersama teman, kamu juga harus memperhatikan sifatnya. Kamu harus menjaga lelucon yang kamu katakan, terutama ketika temanmu cukup sensitif. Baca juga: 6 hal y...

5 Cara untuk Dewasa Sikapi Teman yang Merendahkanmu Lewat Ucapan Toksiknya

1. Jangan membalas perkataan negatifnya Daripada nantinya bisa menimbulkan konflik atau masalah baru, ada baiknya untuk mencoba mengalah, Mengalah dalam artian tidak ikut membalas perkataan toksik teman yang sangat merendahkanmu. Jangan sampai kamu ikut menjadi pribadi yang suka menjatuhkan mental orang lain dengan perkataan yang buruk. Tunjukkan bahwa kamu tidaklah sama dengan temanmu yang telah menyemapaikan hal negatif atau toksik. 2. Menjaga jarak itu perlu Bukan membenci atau menaruh dendam, justru menjaga jarak itu perlu kamu lakukan. Apalagi saat perkataan yang bertujuan menjatuhkannya sudah sering kamu terima. Memilih dan memilah  lingkungan positif akan membawa kebaikan pada dirimu sendiri. Oleh karena itu, menjaga jarak dari orang yang toksik sangat bagus untuk ketenangan dan perkembangan dirimu selanjutnya. 3. Sampaikan keberatanmu secara pribadi Tak ada salahnya menegur atau sekadar berbicara dari hati ke hati dengan teman yang kamu rasa bertindak ter...

"shapeshifter"MANUSIA KADAL

hai guys it's ndy.. konspirasi manusia reptil! dan kalian sendirilah yang akan memutuskan apakah kalian percaya atau tidak ??? aku tidak meminta kalian percaya padaku 100% sekali lagi aku hanya membahas tentang teori konspirasi. apa itu shapeshifter? shapeshifter itu berasal dari 2 kata yaitu shape ( bentuk ) shifter ( perubah )  jadi shapeshifter adalah perubah bentuk, mereka juga di kenal sebagai reptil human / manusia reptil, human lizard / manusia kadal, atau bangsa reptile. semua nya mengacu pada satu makhluk yang di percaya merupakan manusia yang terlihat seperti manusia biasa seperti kalian dan aku tapi sebenarnya bukan manusia. melainkan alien yang mengubah bentuk mereka untuk terlihat seperti manusia, kenapa ? karena mereka bertujuan untuk menguasai  BUMI !  WHAT?! kedengaran nya sangat-sangat gila  POKER ONLINE kenapa banyak yang bisa percaya dengan teori konspirasi adanya manusia reptile?? tidak se...